Berapa kali kita berusaha menepis perasaan-perasaan sedih dalam diri? Berapa sering kita mengabaikan keresahan diri dengan cara menertawakan orang lain? Berapa sering kita berlindung dari kalimat ; “healing” untuk melancarkan keinginan kita kabur dari masalah yang dihadapi? Berapa kali kita membuat guyonan di tengah-tengah pertemanan, hanya untuk menutupi kesedihan diri?
Padahal, ketika riuh tela reda dan kita kembali dalam kesendirian.. perasaan negative itu muncul lagi. Menangis sejadi-jadinya. Merasa butuh pertolongan, tetapi memilih diam karena malu menceritakannya. Membutuhkan bantuan, namun diri takut dikatakan rentan. Sangat membutuhkan pundak, namun enggan karena tak ingin tampak lemah.
Padahal, setiap manusia selalu memiliki kerapuhan dan kelemahannya masing-masing. Dalam tawa pura-pura, percayalah.. bahwa itu tidak akan membuat dirimu menjadi baik-baik saja. Dalam sisi bahagia yang kita tampakkan di luar sana, jangan sampai membuatmu justru larut. Hilang.