JALAN BERSAMA MEMBUATMU MELAMBAT

“Jika ternyata jalan bersama membuat langkahmu melambat, tak apa. Di titik itu, kamu sedang berusaha lapang hati, saling mengerti, dan memahami. Hingga suatu hari, jika hatimu sudah terisi dengan sejumlah pengertian, maka akselerasi akan menjadi opsi. Selamat menyelaraskan langkah.” ~dnh

“Enak ya, nemuin partner sefrekuensi. Bisa cepet buat ini itu. Terus bikin pergerakan berdua, bertiga, hingga banyak. Pantes cepet melesat.” Celetuk orang di luar sana yang melihat.

Ia lupa bahwa, ada ‘dapur’ dari sebuah “kolaborasi” agar bisa terjadi. Ada perbedaan pemikiran, perdebatan, perbedaan value yang dianut, atau bahkan visi sama, tapi misinya berbeda. Sefrekuensi bukan jaminan untuk kita ‘sama’ dalam semua aspek. Namun, tanamkan percaya bahwa hal seperti ini yang akan membuat kita mendewasa. Dengan kita berlatih untuk bicara hati ke hati, maka kita akan terbiasa untuk menjadi pendengar yang baik. Banyak buku atau pelatihan yang mengajari kita untuk menjadi public speaker yang baik, tapi tidak banyak yang memberi pelatihan untuk menjadi pendengar yang baik. Kemampuan mendengar itu mahal harganya. Saat semua media memfasilitasi kita untuk berbicara, jangan lupa bawa ada skill mendengar yang harus kita kembangkan. Terlebih jika kita ingin memulai jalan bersama.

Selamat menemukan partner sefrekuensi. Tak apa jika sesekali melambat. Kamu sedang dilatih untuk menjadi pribadi yang saling mengerti dan memahami. Progres tidak harus jalan maju. Jalan mundur juga bisa jadi opsi untuk mengecek langkah apa yang sudah kita tempuh sebelumnya dan meredakan ego agar jernih melihat tujuan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WhatsApp us